Selamat membaca serta menyanyikan lirik lagu Diagnosa yang dibawakan oleh Lilyo feat Desmonth Simangunsong. Dukung terus penyanyi idolamu untuk terus berkarya dengan cara tidak mendownload ataupun mengunduh lagu yang mereka miliki secara ilegal. Sebagai gantinya kamu dapat mendengarkan lagu mereka melalui layanan-layanan streaming online seperti Youtube, Spotify dan Joox.
Informasi Lirik Lagu
Keterangan | Data |
---|---|
Judul lagu | Diagnosa |
Penyanyi | Lilyo, Desmonth Simangunsong |
Songwriter | #UpdateSoon |
Kategori | #PopIndonesia |
Lirik Lagu Diagnosa by Lilyo feat Desmonth Simangunsong
Menjadi buas di hutanMengutuk setiap hujan
Membunuh setiap perkara
Halalkan segala cara
Hingga akhirnya ku tak bisa lakukan
Dan temukan
Dengan caraku sendiri
Tuhan rangkul ku berdiri
Hingga akhirnya ku tak bisa lakukan
Dan temukan
Dengan caraku sendiri
Tuhan rangkul ku berdiri
Sebelum ku tau roda berputar
Tak menunggu sebentar
Ku maju tak pernah gentar
Dan membuat gemetar
Tiap komentar terlontar
Balik atau depan altar
Tanpa pandang apa latar
Langit laut atau datar
Ala superstar
Pengagum yang candu karena ku pintar
Padati tiap sudut lapangan ribuan hektar
Yang bela ku walau salah
Yang curang kalau kalah
Yang maha akdang takabur
Dan tak melibatkan allah
Ku tau jurang tak lebih aman
Ku tau arogan lekas dilenyapkan zaman
Dosa.. Karma buatku didiagnosa
Lewat perilaku dan prosa yang ku perkosa
Yang pernah lupa tuk diyakini
Hukum timbal balik ternyata bukan opini
Tak selalu hujan turun paksa ku berbaring
Ia punya maksud basahi tanah yang kering
Menjadi buas di hutan
Mengutuk setiap hujan
Membunuh setiap perkara
Halalkan segala cara
Hingga akhirnya ku tak bisa lakukan
Dan temukan
Dengan caraku sendiri
Tuhan rangkul ku berdiri
Hingga akhirnya ku tak bisa lakukan
Dan temukan
Dengan caraku sendiri
Tuhan rangkul ku berdiri
Dulu yang amatir
Tanpa pikir khawatir
Kini ketar ketir
Disetir dengan kata satir
Ku coba sortir yang besar jadi partikel butir
Suara kaki yang mendekat bak sengatan petir
Ku ditampar terpapar ego dan lapar tempat kosong
Ku dilempar bersujud lalu terkapar
Yang mengunciku dari rezeki terhalang pagar
Suara jeritanku tak lebih sebatas tagar
Habiskan bagian musnahkan antrian
Meski brilian tak menghadang makian
Sejuta umat yang menutup jalan menuju impian
Menutup sumber kajian bentengi ilmu kesaktian
Kugali berlian bukan hasil curian
Darah muda yang memaksa kerja tanpa kerugian
Di balik hutan yang lebat terdapat pantai di tepian
Tuhan yang tau kalau ku sedang kesepian
Aku hanya manusia biasa
Yang tetap tunduk pada yang esa
Sadar kalau tak punya kuasa
Tinggalkan daging di akhir masa
Dan jika suatu hari nanti
Kuhilang tak dikenang
Tak apa
Menjadi buas di hutan
Mengutuk setiap hujan
Membunuh setiap perkara
Halalkan segala cara
Hingga akhirnya ku tak bisa lakukan
Dan temukan
Dengan caraku sendiri
Tuhan rangkul ku berdiri
Hingga akhirnya ku tak bisa lakukan
Dan temukan
Dengan caraku sendiri
Tuhan rangkul ku berdiri